Memahami
tata cara puasa
Pembelajaran
Riwayat.net-
A. Hal-hal yang
berkaitan dengan Puasa
1. Pengertian Puasa
Puasa menurut lugat (bahasa) artinya menahan. Sedangakan puasa menurut
istilah adalah menahan diri dari makan dan minum serta dari segala hal – hal
yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan
niat karena Allah swt.
Firman Allah swt.
وَكُلُوْا وَشْرَبُوْا حَتَّى
يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلاَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلاَسْوَدِ مِنَ
اْلفَجْرِثُمَّ أَتِمُّوْا الصِيَامُ اِلَى الَّيْلِ... (البقره:187)
artinya :
’’Makanlah
dan minumlah kamu, hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam , yaitu
fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.’’ (QS
Al-Baqarah:187)
2. Syarat-syarat
puasa
a. Syarat wajib
berpuasa
Seorang muslim diwajibkan puasa apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1). berakal sehat : bagi orang gila tidak wajib berpuasa
2). balig :
anak-anak dibawah umur tidak wajib berpuasa
3). mampu
berpuasa : kuat untuk berpuasa baik secara fisik dan mental
b. syarat-syarat sah berpuasa adalah
1) Islam
2) Mumayyiz
(orang yang dapat membedakan yang baik dan buruk)
3) Suci dari
haid dan nifas
4) Masuknya
waktu puasa, tidak diperbolehkan berpuasa pada hari yang diharamkan berpuasa.
3. Rukun
Puasa
Rukun adalah perbuatan ibadah yang harus dilakukan oleh seorang muslim.
Apabila ditinggalkan maka ibadahnya tidak sah atau batal. Adapun yang termasuk
rukun puasa adalah:
a. Niat .
b. Imsak (menahan dari segala yang membatalkan puasa itu)
4. Hal-hal yang dapat membatalkan puasa itu adalah:
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Bersetubuh disiang hari bulan
Ramadhan
c. Muntah dengan sengaja
d. Datang haid dan nifas
e. Hilang ingatan atau gila
f. Keluar mani dengan disengaja
5. Hal-hal yang dapat merusak pahala
puasa adalah sebagai berikut:
a. Menfitnah atau mencela
b. Menipu, mencuri dan berdusta
c. Menggunjing dan marah
d. Mendengarkan cerita bohong dan keji
e. Memandang wanita dengan syahwat
B. Puasa Wajib
1. Pengertian Puasa Wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dilakukan oleh
setiap oarang Islam yang mukalaf (sudah baligh,berakal sehat) dan mampu
melaksanakan puasa, apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila ditinggalakan
mendapat dosa.
2. Macam-macam puasa wajib
a. Puasa
Ramadhan
Puasa Ramadhan
ialah puasa sebulan penuh yang wajib dilaksnakan oleh umat Islam di bulan
ramdhan. Puasa Ramadhan mulai diwajibkan pada tahun ke 2 Hijriah dengan
turunnya wahyu Allah swt sbb:
ياَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (البقرة:183)
Artinya:
“Hai
orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajikan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”(al-baqarah:183)
Bulan Ramadhan
itu adalah bulan yang mulia, bulan diturunkannya al-Quran, bulan Qiyamul Laili,
bulan kesabaran dan takwa, bulan kasih sayang.pada bulan ini umat Islam
diwajibkan berpuasa beberapa hari yang berbilang maksudnya menurut jumlah hari
dalam bulan Ramdhan (29 atau 30 hari).
b. Puasa Nazar
Nazar artinya janji seseorang tentang kebaikkan yang
asalnya tidak wajib menurut syara’ tetapi setelah dinazarkan menjadi wajib.
Puasa Nazar adalah puasa yang dijanjikan untuk dilakukan
oleh seseorang yang bernazar. Jika orang yang bernazar itu terkabul
permohonannya maka puasa hukumnya wajib.
Contoh bila sembuh dari sakit, ia akan berpuasa selama tiga hari, maka ia
wajib berpuasa sesuai dengan nazarnya.
Sabda Rasulullah saw.
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيْعَ اللهَ
فَلْيُطِعْهُ (رواه البخارى)
Artinya:
“Barang
siapa yang bernazar utuk mentaati Allah, maka hendaklah ia kerjakan. (HR.
Bukhari)
c. Puasa
Kifarat
Puasa Kifarat ialah puasa untuk menembus dosa (sebagai
denda) karena melakukan sesuatu yang dilarang agama, seperti orang yang sedang berpuasa
melakukan senggama disiang hari pada bulan Ramadhan, maka dendanya
- Berpuasa selama dua bulan berturut-turut
- Jika tidak
mampu, hendaklah ia memerdekan budak
- Jika tidak
mampu, maka ia harus memberi makan fakir miskin sebanyak 60 orang fakir miskin.
Hal ini
dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، أَنْ
رَجُلاًفِى رَمَضَانَ فَأَمَرَهُ رَسُوْلَ اللهِ ص.م. أَنْ يُكَفِّرَ نِعِتْقِ
رَقَبَةٍ أَوْ صِيَامِ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ أَوْ إِطْعَامَ سِتِّيْنَ
مِسْكِيْنَا (رواه مسلم)
Artinya:
“Dari
Abu Hurairah r.a. berkata,”Seorang laki-laki berpuasa dibulan Ramdhan, maka
Rasulullah saw. menyuruhnya membayar kifarat dengan memerdekakan seorang budak
atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut atau memberi makan orang miskin
sebanyak 60 orang.”(HR.Muslim)
3. Mempraktekkan puasa wajib
a. Puasa
Ramadhan
1) Niat,
dilakukan malam hari paling lambat sebelum terbit fajar(imsak)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضَ شَهْرِ
رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya
niat puasa Ramadhan esok hari untuk menunaikan kewajiban dibulan Ramadhan tahun
fardhu karena Allah ta’ala.”
1) Jika telah masuk imsak tidak boleh lagi melakukan
hal-hal yang dapat membatalkan puasa sampai waktu magrib.
2) Orang yang berpuasa hendaklah segra berbuka, walaupun
hanya dengan seteguk air.
3) Malam harinya boleh makan dan minum seperti biasa asal
jangan berlebih lebihan.
b. Puasa Nazar
Pada dasarnya sama dengan puasa Ramadan, hanya niatanya
sbb.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِنَذَرٍ فَرْضَا ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
“saya
niat berpuasa esok hari untuk menunaikan nazar( dalam hati menyebut nazarnya)
farda karena Allah.”
c. Puasa kifarat
Puasa kifarat pelaksanaannya sama
dengan puasa wajib, hanya saja niatnya berbeda. Contoh seseorang bersumpah:
“demi Allah saya tidak akan memakai sepatu merah itu, karena membuat kakiu
sakit.”tetapi pada suatu saat, ia memakai sepatu itu, maka ia berarti melanggar
sumpah. Oleh sebab itu, ia wajib berpuasa kifarat 3 hari. Boleh dilaksanakan
kapan saja asalkan tidak pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, niatnya
adalah:
نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya
niat puasa esok untuk melaksanakan kifarat (dalam hati menyebut puasa
kifaratnya ) fardu karena Allah ta’ala.
4. Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa
Adapun orang-orang yang diperbolehkan
tidak berpuasa dibulan Ramadhan ialah sbb.
a. Orang sakit yang tidak kuat berpuasa, maka ia boleh tidak berpuasa
tetapi wajib membayar dihari lain sebanyak hari yang ditinggalkannya apabila
sudah sembuh.
b. Musafir
dengan jarak tempuh lebih kurang 80,640 km.boleh tidak berpuasa tetapi wajib
membayar pada hari yang lain.
firman Allah :
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ...(البقرة
184)
Artinya:
“maka
barang siapa diantara kamu sakit atau sedang bepergian jauh, maka wajiblah ia
berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain.”(al-baqarah:184)
c. Wanita yang
hamil atau menyusui. Ia boleh tidak berpuasa, bila khawatir terhadap dirinya
dan anaknya, sama dengan orang sakit,(mengqadha saja) akan tetapi ia takut
terjadi mudharat terhadap anaknya saja (keguguran atau kurang susu) maka
iawajib mengqadha dan membayar fidyah.
d. Orang yang
lanjut usia, Yang tidak kuat berpuasa, atau orang yang sakit berkepanjangan,
tidak ada harapan sembuh lagi, maka dengannya boleh mengganti dengan fidiyah,
yaitu memberi makan seorang fakir atau miskin setiap hari dengan ¾ liter Beras
(makanan pokok).
5. Fungsi puasa dalam kehidupan
a. Sebagai
wujud rasa syukur kepada Allah swt. karena semua ibadah mengandung arti terima
kasih kepada Allah atas nikmatNya yang tidak terbatas.
b. Sebagai
latihan pengabdian diri, disamping melatih diri dari makan dan minum juga
melatih untuk sabar, mengendalikan diri dari hal-hal yang telarang.
c. Sebagai
latihan disiplin, kejujuran dan percaya diri. Dengan berpuasa kita dilatih
untuk dapat menahan diri dari makan dan minum serta apasaja yang merusak puasa
dalam waktu yang ditentukan.
d. Memelihara
kesehatan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. Artinya” berpuasalah kamu niscaya
kamu akan sehat.”
e. Sebagai
pendidikan yaitu dengan berpuasa akan menumbuhkan sifat penyantun dan kasih
sayang terhadap sesama terutama terhadap fakir miskin.
C. PUASA SUNAT
1. Penegertian
Puasa Sunat
Puasa sunat adalah puasa yang dilaksanakan diluar puasa
wajib,disebut juga dengan puasa nawafil.
Seutama-utama puasa sunat bagi yang ingin memperbanyak
puasa ialah berpuasa satu hari dan berbuka satu hari demikianlah puasa nabi
Daud. Inilah puasa yang lebih utama kita kerjakan. Dan tiadalah dihalalkan bagi
seseorang berpuasa lebih dari itu.
2. Macam-macam puasa sunat
a. Puasa 6 hari
dibulan Syawal
1) Pengertian puasa syawal
Puasa Syawal
adalah puasa sunat yang dikerjakan sesudah puasa Ramadhan yaitu dibulan Syawal
selama 6 hari.Puasa ini lazim
disebut dengan puasa enam
2) Dalil tentang puasa enam adalah HR.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ
أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالِ فَذَ لِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ
Artinya:
“
Barangsiapa yang berpuasa ramadhan,kemudian diikuti dengan enam hari dibulan
Syawal,maka itulah puasa sepanjang masa.
Dikatakan puasa Ramadhan dan puasa enam sebagai puasa
sepanjang masa adalah karena sesuatu kebajikan dibalas dengan sepuluh ganda.
Maka puasa Ramadhan (yang 29/30) disamakan dengan 10 bulan dan puasa enam
dibulan syawal itu,disamakan dengan puasa 2 bulan. Jadi dengan kita berpuasa
5satu bulan Ramadhan dan ditambah enam hari dibulan Syawal,seakan-akan telah
mengerjakan puasa setahun penuh. Inilah sebabnya dinamakan puasa sepanjang
tahun.
3) Waktu
pelaksanaan puasa Syawal
· Mengerjakan
terus sesudah hari raya,dengan beriring-iring
· Mengerjakan
beriring-iring atau bercerai-cerai didalam bulan Syawal
· Sebelum hari
putih (10,11,12),dari 3 hari putih (13,14,15),atau 3 hari sesudah hari putih
(16,17,18).
4) Faedah
mengerjakan puasa enam
- Menyempurnakan puasa sepanjang masa
- Puasa enam semisal sunat rawatib
sesudah shalat fardhu,untuk menyempurnakan kekurangan yang terjadi pada puasa
fardhu,karena fardhu itu dapat ditambal kekurangannya pada hari kiamat.
- Mengulangi puasa sesudah puasa
Ramadhan tanda diterimanya puasa dibulan ramadhan
- Sebagi rasa syukur yang telah Allah
berikan karena adanya bulan Ramadhan
- Amalan yang kita kerjakan dibulan
Ramadhan tidak terhenti setelah berlalunya bulan Ramadhan.
b. Puasa dihari-hari pertama dibulan
Dzulhijjah dan hari ‘arafah
1) Pengertian Puasa ‘Arafah
Puasa ‘arafah ialah puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah
(sebelum hari raya),dan yang paling utama yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah di
hari jamaah hajji berkumpul di’Arafah.
Hari ‘Arafah
adalah hari yang ke sembilan dibulan Dzulhijjah, dinamakan dengan hari ‘Arafah
karena para haji pada waktu itu mengerjakan wukuf di ‘Arafah.Selain dari itu
ada yang menjelaskan bahwa disebut dengan hari ‘Arafah adalah karena nabi
Ibrahim mula-mula bermimpi menyemblih anaknya pada tanggal 8 Dzulhijah . Lantas
pada pagi harinya beliau berfikir,Apakah ini benar-benar wahyu Allah atau hanya
sekedar mimpi,maka pada tanggal 8 itu disebut dengan hari Tarwijah .
Pada tanggal 9
beliau bermimpi lagi seperti itu, barulah beliau yakin bahwa ini benar-benar
wahyu dari Allah, oleh sebab itu pada hari ke 9 itu disebut dengan hari
‘Arafah. Pada hari itu pulalah Allah menurunkan wahyu yang terakhir kepada
Rasulullah saw. Qs. Al-Maidah ayat 3.
2) Dalil-tentang puasa ‘Arafah
صَوْمَ يَوْمٍ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ
سَنَتَيْنِ مَا ضِيَّةً وَمُسْتَقْبِلَةً
Artinya:
“Puasa hari
‘Arafah menutup dosa dua tahun, tahun yang telah lalu dan tahun yang akan
datang.”
c. Puasa pada hari Senin dan Kamis
serta di hari-hari putih
1) Sebab-sebab kita disunatkan berpuasa
setiap Senin dan Kamis
· Dikemukakam amalan kita pada hari Senin
dan Kamis
تُعْرَضُ اْلاَعْمَالُ كُلَّ
اثْنَيْنِ وَخَمِيْسِ فَأُحِبُّ اَنْ يُعْرَضُ عَمَلِى وَاَنَا صَائِمٌ
Artinya:
“Dikemukakan
amalan-amalan kita setiap hari Senin dan Kamis,karena itu aku sangat suka
dikemukakan amalan-amalanku(pada tiap-tiap senin dan Kamis) sedang aku
berpuasa.”
· Sebab pada hari
itu Rasulullah dilahirkan
· Rasulullah
dibangkitkan (diangkat menjadi rasul)
· Diturunkannnya
Al-Quran
ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدَتْ فِيْهِ
وَبُعِثْتُ فِيْهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ
Artinya:
“ Itulah hari yang
padanya dilahirkan aku, dan padanya dibangkitkan aku, dan padanya diturunkan
al-Quran kepadaku.”
3. Praktek
puasa sunat.
Melaksanakan puasa sunat sama dengan melaksanakan puasa
wajib. Hanya saja niat puasa wajib harus dilakukan pada malam hari, sedangkan
niat puasa sunat, boleh dilakukan pada pagi hari hingga Zuhur, asalkan ia belum
makan atau minum,dan kalau memang belum berniat pada malam harinya.